Sementara itu, Muhammad Govarriko, Founder Kopi Phule tak menampik jika keris kerap dihubungkan dengan mistis. Meski begitu, ia menyebut bahwa koleksi keris dan beberapa benda kuno lain yang terpajang di kedainya jauh dari kesan mistis.
“Kalau keris kita lebih mengarah ke histori sejarah barang-parang pusaka itu sendiri, lebih ke arah menolak mistis, sih. Karena menurut kita benda-benda kaya gini bukan benda mistis, melainkan benda sejarah,” lengkapnya.
Senada dengan visi yang diemban oleh Pembina Omah Budoyo, Govar pun berharap agar hadirnya Kopi Phule dan Omah Budoyo dapat menggerakkan geliat budaya di anak muda Kota Semarang.
“Semoga semakin banyak tempat kumpul-kumpul anak muda yang tidak meninggalkan tentang budaya nusantara,” pungkasnya.(*)
Editor: Farah Nazila