Ia berharap agar peristiwa penurunan serapan susu yang terjadi di Boyolali tidak terulang, karena koperasi harus berperan penting dalam menjamin pasar bagi peternak.
Manager KUD Mojosongo, Winarno, mengungkapkan bahwa Boyolali memiliki 18 titik produksi susu dalam pengelolaan tiga koperasi dan menghasilkan sekitar 640 ton per hari.
Namun, ia menyayangkan bahwa sekitar 30 ton dari produksi harian masih belum terserap pasar. Winarno berharap dengan adanya dukungan Kemenkop, produk susu lokal dari Boyolali dapat terserap dengan optimal di pasar domestik.
Mardiyono, salah seorang peternak dan anggota KUD Mojosongo, menyambut baik rencana pendirian pabrik pengolahan susu di Boyolali.
Ia berharap agar harga pembelian susu peternak bisa meningkat. Mengingat, harga saat ini masih belum memenuhi kebutuhan titik impas (BEP) para peternak.
Dengan adanya dukungan dari Kemenkop, para peternak berharap dapat mengembangkan industri susu lokal secara berkelanjutan. (*)