Pariwisata

Padukan Budaya Meksiko dan Asia, Begini Aksi Panggung Yuliana Mar di Festival Rawa Pening 2025

×

Padukan Budaya Meksiko dan Asia, Begini Aksi Panggung Yuliana Mar di Festival Rawa Pening 2025

Sebarkan artikel ini
Festival Rawa Pening
Penampilan seniman tari sekaligus koreografer asal Meksiko, Yuliana Mar, pada Festival Rawa Pening 2025 di DTW Bukit Cinta Rawa Pening, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Sabtu, 2 Agustus 2025. (Bowo Pribadi/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tvMeksiko yang berada di Amerika Utara dengan Indonesia di Asia Tenggara boleh berjarak belasan ribu kilometer dan dipisahkan oleh lautan Samudera Pasifik yang amat luas.

Namun, tersebab kesenian, budaya kedua bangsa ini “dipertemukan” dalam sebuah panggung pertunjukan yang sama, yakni di Danau Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Setidaknya, itulah yang tersaji di panggung “Saundarya Rawa Pening” pada hajat budaya tahunan Festival Rawa Pening 2025 di Bukit Cinta Rawa Pening, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Sabtu, 2 Agustus 2025.

BACA JUGA: Semarak Festival Rawa Pening 2025, Dari Larungan Sesaji hingga Pentas Seni Lintas Benua

Pada pertunjukan ini, seniman tari sekaligus koreografer asal Meksiko, Yuliana Mar, mampu menyita perhatian penonton melalui kreasi tarian yang mengangkat legenda burung kolibri dalam budaya Meksiko kuno.

Mengenakan rebozo, selendang khas pelengkap busana tradisional perempuan Meksiko, nuansa khas Amerika Utara kian kental dengan pernak-pernik serta hiasan untaian warna-warni bunga pada pakaian yang ia kenakan.

Tarian yang Yuliana bawakan pun cenderung tidak banyak mengeksplorasi gerakan-gerakan yang eksplosif. Namun, tarian itu memiliki kekuatan pada gestur serta bahasa tubuh yang menyiratkan banyak pesan dan makna.

Di balik penampilan Yuliana Mar di Festival Rawa Pening 2025

beritajateng.tv temui usai tampil, Yuliana mengaku mengangkat legenda kelahiran burung kolobri yang orang Meksiko kuno percayai sebagai bagian dari media untuk berinteraksi dengan para leluhur.

Artinya, sewaktu orang Meksiko kuno melihat seekor burung kolibri, hewan itu merupakan leluhur dan mereka bisa memohon apa pun yang mereka inginkan dan harapkan. Sebab, burung kolibri akan menyampaikan permohonan tersebut kepada para dewa.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan