SEMARANG, beritajateng.tv – Hari terakhir menjabat sebagai gubernur, Ganjar Pranowo berpamitan kepada sekitar 7.000 orang dari berbagai kalangan di GOR Jatidiri, Kota Semarang, Selasa, 5 September 2023.
Adapun ribuan orang itu berasal dari Forkopimda Jawa Tengah, pejabat eselon 2-4, instansi vertikal, kepala sekolah dan guru, direksi BUMD, organisasi wanita, organisasi masyarakat, organisasi usaha, kepala desa, budayawan, difabel, hingga camat.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maiomen juga terlihat menemani Ganjar di atas panggung saat membacakan teks perpisahan, meskipun tak mengucapkan sepatah kata pun.
Dengan penuh rasa bangga, Ganjar memamerkan peningkatan selama 10 tahun dirinya menjabat. Ia juga berterima kasih pada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun pekerja lain atas kerja keras membangun Jateng selama ini. Bahkan, pihaknya mengaku selama memerintah dua periode, dirinya terbuka akan kritik dan masukan dari masyarakat.
BACA JUGA: Tanggapan Ganjar Soal Nana Sudjana, Pj Gubernur Jateng Penggantinya
“Alhamdullilah berkat sikap panjenengan (anda) semuanya, kita berhasil menaikkan harga dan martabat saudara-saudara kita warga Jawa Tengah. Segala capaian itu bisa kita tengok dari rilisan data BPS atau lembaga pemerintahan yang lain. Saya dan Gus Yasin sangat membuka kritikan, masukan, dan kami tidak mengingkari,” ucap Ganjar saat memberi ucapan perpisahan.
Kemiskinan menjadi warisan yang tak bisa ia hindari. Dalam perpisahannya, ia juga menyinggung terkait tren penurunan tersebut. Alih-alih mengaku kemiskinan yang masih tersisa, Ganjar lantas menyinggung soal tingkat indeks kebahagian warga Jateng yang ia klaim tinggi dan tidak bisa tertukar oleh hal-hal materiil.
“Perihal kemiskinan, Alhamdullilah bapak dan ibu bekerja keras sehingga penurunan jadi yang tertinggi. Tingkat indeks kebahagian yang naik menunjukan tidak semuanya bisa ditujukan oleh materi, karena kebahagiaan tidak bisa dibeli oleh uang,” klaimnya.
Ganjar mengaku tak berambisi jadi Gubernur
Ganjar juga mengakui kesalahannya perihal perbaikan Jalan Raya Surakarta-Gemolong-Purwodadi di Kabupaten Sragen yang tak pernah usai. Namun dalam pidatonya, ia menyebut Presiden RI Joko Widodo mengakui jalan provinsi di Jateng telah mencapai 88 persen dari segi kemantapan.
Uniknya, Ganjar mengaku dirinya tak pernah berambisi menjadi Gubernur. Ia mengklaim selama 10 tahun bekerja, Ganjar hanya berfokus pada kepentingan dan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Ia menilai dirinya tak berambisi, namun kini ia tengah berstatus sebagai Bacapres PDI Perjuangan dan aktif safari politik saat menjabat sebagai Gubernur.