SEMARANG, beritajateng.tv – Sejak pandemi Covid-19 berlalu, pasar UKM batik di Kabupaten Semarang belum kunjung pulih. Bahkan, tahun ini kondisinya masih terpuruk dan belum sepenuhnya bangkit.
Ahmad Kholiq Fauzi, salah satu pelaku usaha batik Kabupaten Semarang, mengungkapkan bahwa masih terpuruknya UKM batik tampak dari masih lesunya pasar pada tahun 2024 lalu, bahkan hingga awal tahun 2025 ini.
Pemilik usaha Batik Gemawang ini menyebut omzet UKM batik pada tahun 2024 lalu baru sekitar 30 persen daripada tahun 2019 atau sebelum pandemi melanda.
Hal itu Fauzi ungkap saat beritajateng.tv temui di Desa Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Kamis, 6 Maret 2025.
“Artinya apa, sejak pandemi berlalu hingga saat ini UKM batik belum kunjung bangkit,” ungkapnya
BACA JUGA: Meraup Berkah Ramadhan dari “Peci Blangkon” Khas Batik Kabupaten Semarang, Orderan Sampai Prancis!
Meski kondisi perekonomian tampak kian membaik selepas pandemi berakhir, lanjut Fauzi, ternyata hal itu juga belum banyak menolong kebangkitan UKM batik.
Termasuk, pasar ritel kalangan wisatawan mancanegara (wisman) yang sebelum pandemi cukup bagus, hingga saat ini sama sekali belum ada tanda-tanda akan kembali pulih.
“Demikian halnya dengan pembelian secara ritel produk-produk batiknya untuk bawa atau kirim ke luar negeri, juga masih sangat sepi,” lanjutnya.