“Pak Bupati, ini adalah jagung varietas hibrida NK 212. Tahan air (tidak butuh banyak air), dan hasilnya bagus. Dapat menghasilkan jagung sampai 9,53 ton pipilan kering panen per hektar. Dengan harga Rp 4400,00 per kg kering panen. Menguntungkan bagi petani,” ungkap Plt DP4, Ngaliman.
Menurutnya jenis jagung tersebut sudah di,tanam di beberapa Kecamatan di Blora. Tidak hanya di Kunduran, namun juga di Kecamatan lainnya seperti Todanan, Jati, Banjarejo, Ngawen.
Hasil Melimpah Panen Raya Jagung
Budianto, salah satu petani menyatakan bahwa menanam benih NK 212 tahun ini lebih memuaskan.
“Dengan bibit NK 212, cara perawatannya mudah, pupuknya mudah, kebutuhan airnya hanya sekali penyiraman saat jagung mau isi. Tidak ngocori,” ungkapnya.
Bupati Arief pun menyambut baik hasil panen jagung di Desa Bakah itu. “Semoga kedepan produksi semakin naik dan kita upayakan ada investor yang ke Blora. Tidak hanya di ambil jagungnya saja, namun juga mungkin pengolahan untuk pakan ternak dan yang lainnya,” lanjutnya.
Pihaknya juga meminta para penyuluh mulai mendampingi pengembangan pertanian organik. Agar petani lebih mudah dalam memperoleh dan memproduksi pupuk. Mengingat pupuk kimia bersubsidi semakin di kurangi oleh Pemerintah Pusat. (*)
Editor: Elly Amaliyah