BACA JUGA: 2 Wasit Terluka, Ini Kronologi Kericuhan Pertandingan Piala Bupati Semarang Cup
Hal ini pun disampaikan oleh perwakilan NDX AKA dan Guyon Waton naik ke panggung. Mereka menjelaskan masalah pembayaran itu.
Tak hanya pembayaran saja, penyewaan alat pendukung konser seperti sound dan panggung juga menjadi permasalahan. Sebab, panitia belum lunas membayar check sound.
Pihak grup musik yang sudah melakukan check sound di sore harinya, namun karena belum dibayar akhirnya vendor pendukung mematikan sound jelang acara.
Dari sana, penonton yang sudah terlanjur datang ke lokasi merasa kecewa dan marah, akibatnya terjadi kericuhan.
Suasana di lokasi juga gelap akibat listrik yang vendor padamkan itu, akibatnya kerusuhan tak terhindarkan. Terjadilah aksi pembakaran dan perusakan properti panggung sebagai pelampiasan kekecewaan mereka.
Karena kericuhan ini, akun Instagram @lentera.festival akhirnya mengeluarkan surat pernyataan resmi.
Dalam pernyataan yang sudah ditandatangani oleh Ketua Pelaksana Konser Lentera Festival, Muhammad Dwi Permana, tertulis bahwa pihaknya akan bertanggung jawab karena tak bisa membayar penuh artis yang pihaknya undang di acara konser.
BACA JUGA: Rekapitulasi Penghitungan Suara tingkat Kabupaten Blora, Bawaslu: Tidak ada Kericuhan Kecurangan
Dalam surat pernyataan tersebut pihak Dwi Permana menyatakan siap atas konsekuensi NDX AKA dan Guyon Waton batal tampil jika biaya honor mereka belum lunas.
Sebelumnya, panitia telah menjual tiket kepada penonton dengan harga sebesar Rp 135 ribu. (*)