“Berdasarkan survei kita, sebanyak 715 pedagang menulis di atas kertas surat pernyataan bermaterai bahwa mereka ingin tetap berjualan di pasar induk MAJT,” terangnya.
Rencananya, pasar ini memiliki luas sebesar 10 hektar lengkap dengan 76 blok. Setiap blok terdiri dari 36 lapak. Yang menarik, dari total luas tanah, hanya sebanyak 60 persen pembangunan pasar. Adapun sisa lahan akan untuk fasilitas umum, seperti Mushola, Masjid, toilet, lahan terbuka hijau, dan lain sebagainya.
Menurut keterangannya, baru sebanyak 4 (empat) blok pasar yang sudah terbangun, yakni Blok F dan Blok G. Pembangunan sebanyak 8 (delapan) blok akan berlanjut dalam 6 (bulan) kedepan. Ia menuturkan bahwa tak semua blok terdiri dari 36 pedagang, sebab ada satu pedagang yang membeli lebih dari 1 (satu) lapak.
“Karena ini sudah 4 blok, maka tersedia 36×4 itu bloknya yang sekarang. Tapi pedagang tidak mesti 36 orang (yang ada dalam blok tersebut), karena satu orang bisa mengambil 2 bahkan 3 lapak,” tutupnya (*).
Editor: Andi Naga Wulan.