“Sebetulnya lebih terkenal di Wonosobo. Kalau di Pati itu masih bisa kami ambil mobilnya, kalau Wonosobo sudah susah itu,” jelas Jen.
Bukan tanpa alasan bagi Jen jika ia sulit mengambil unit kendaraannya yang terbawa kabur sampai ke Wonosobo. Sebab, menurutnya, kerja sama atau kongkalikong oknum warga di Wonosobo lebih kompak ketimbang Pati.
“Kalau di Wonosobo itu karena warganya kompak di jalan yang salah. Jadi waktu itu kami mau ambil, sudah susah pokoknya kalau kami tidak punya kenalan orang sana, ngeyel warganya,” papar Jen.
BACA JUGA: Pantesan! Begini Pengakuan Pengusaha Rental Mobil asal Jogja: Gak Heran, di Pati Memang Sarang Mafia
Pengusaha rental Semarang benarkan Wonosobo masuk daftar hitam, adakah wilayah lain?
Tak hanya Jen, pengusaha rental mobil asal Kota Semarang, Gerry, membenarkan bahwa Wonosobo juga masuk ke dalam red area.
Hal itu ia sampaikan saat beritajateng.tv hubungi pada Selasa, 11 Juni 2024 siang lewat sambungan WhatsApp. Ia menyebut Wonosobo lantaran ingin menyampaikan bahwa ‘kampung bandit’ kendaraan bermotor hasil curian tak hanya ada di Kabupaten Pati saja.
“Sebenarnya yang namanya zona merah itu tidak daerah Pati saja. Di Wonosobo ada banyak itu, bahkan di Semarang juga ada,” ujar Gerry.
Lebih lanjut, Gerry memaparkan zona merah di Kota Semarang, yang salah satunya sudah terkenal, yakni daerah Rowosari.
“Kota Semarang itu ada Rowosari, Mijen. Itu daerah yang banyak pemainlah yang mau menampung mobil kayak begitu,” terangnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi