KENDAL, 31/1 (BeritaJateng.tv)- Puluhan ibu-ibu pedagang Pasar Relokasi di Terminal Bahurekso, menggelar aksi damai meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kendal untuk segara menertibkan para pedagang yang masih berjualan di luar relokasi untuk segera menempati lapak yang sudah disediakan.
Sambil membentangkan beberapa tulisan di kardus bekas, aksi yang mayoritas dilakukan oleh ibu-ibu pedagang terus sambil berteriak meminta untuk segera menertibkan pasar relokasi.
Tulisan diantaranya, “Mohon Pak Bupati, Satukan Kami Di Pasar Bahurekso”, kemudian ada juga “Kami Mohon Ketegasan Pemerintah” dan “Satukan Kami Semua, Baik Pasar Siang dan Malam, Angkut Semua” dan tulisan-tulisan lain berisi permintaan yang sama supaya para pedagang menempati lapak yang telah dibamgun pemerintah.
Salah seorang peserta aksi, Janti mengatakan, seharusnya pemerintah tegas kepada pedagang yang masih berjualan di luar.
“Intinya, kami meminta pedagang di pasar-pasar lain di luar Pasar Bahurekso, untuk dijadikan satu di sini. Terutama yang berjualan di pasar desa, harus jualan disini, khususnya pedagang yang punya kartu kuning,” ungkapnya.
Alasan mereka, dengan masih adanya pedagang yang berjualan di luar pasar relokasi, membuat kondisi pasar relokasi menjadi sepi dan pembeli memilih belanjaan di tempat berjualan di sebelah selatan pasar Weleri yang terbakar.
“Kami semua menuntut agar pedagang yang masih berjualan di luar relokasi pasar untuk segera ditertibkan dan diminta masuk kesini semua. Biar pasar ini ramai oleh pembeli,” ujar Janti penuh semangat dan diikuti yel-yel peserta aksi lainnya.
Hal senada disampaikan pedagang lain yakni Atik. Menurutnya, pemerintah harus tegas menertibkan para pedagang yang berjualan di luar Pasar Relokasi Bahurekso.
“Jadi tidak ada alasan. Kalau di sini susah, semua juga harus susah. Tidak ada yang merasakan senang sendiri-sendiri,” ujarnya.
Atik juga mengungkapkan, ia bersama teman-teman yang sudah mulai berjualan di Pasar Relokasi Bahurekso, sudah mematuhi dan memgikuti apa yang menjadi arahan atau perintah dari Pemkab Kendal untuk segera menempati pasar relokasi.
Namun yang terjadi, para pedagang yang belum menempati pasar relokasi, enggan menempati sesuai waktu yang ditetapkan pemerintah, dengan alasan menunggu setelah lebaran.
“Ya kalau ada pedagang yang mintanya pindah habis lebaran, ya kita juga minta pindahnya habis lebaran saja. Kalau mau bubar satu ya bubar semua,” imbuhnya diikuti peserta lain.
Hadir menemui para peserta aksi tersebut, Sekda Kendal Moh Toha, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay, Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kendal, Arsiati Rosyada, Kepala Kesbangpol Kendal, Suharjo, staf ahli bupati dan asisten pemerintahan juga jajaran dari berbagai dinas.
Sekda Kendal Moh Toha mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kendal meminta kepada para ASN di lingkupnya untuk berbelanja di Pasar Relokasi Bahurekso.
Menurutnya, dengan adanya aksi beli dagangan ini, para pedagang di Pasar Relokasi Bahurekso bisa merasa diperhatikan dan senang, karena jualannya dibeli para ASN.
“Ya dinas-dinas saya minta untuk berbelanja kebutuhan pokok disini. Supaya para pedagangnya bisa senang, karena dagangannya dibeli,” ujar Toha.
Saat menemui ibu-ibu yang melakukan aksi, Sekda Kendal mengaku, apa yang menjadi tuntutan para pedagang di Pasar Relokasi Bahurekso ini wajar.
Menurutnya, sudah seharusnya pedagang yang memiliki kartu kuning untuk segera menempati kios atau los yang sudah dibangun dan disediakan oleh pemerintah.
“Ini bentuk aspirasi spontan yang disampaikan oleh ibu-ibu pedagang. Ya permintaan mereka wajar supaya Pasar Relokasi Bahurekso ramai dan tidak ada perbedaan yang dirasakan oleh para pedagang,” ungkap Toha. (Ak/El)