SEMARANG, beritajateng.tv – PT Pegadaian melalui Festival Generasi Emas memiliki visi untuk ikut berkontribusi dalam memberikan wadah pengembangan kompetensi. Baik melalui seminar, coaching / mini class, kompetisi, hingga pengenalan program magang reguler.
Termasuk program magang MAGENTA Pegadaian untuk memfasilitasi pengaplikasian oleh mahasiswa ke dalam dunia kerja.
Selain itu, menghadirkan pembicara yang inspiratif. Harapannya mampu memotivasi mahasiswa untuk menjelajahi berbagai peluang dalam perkembangan zaman yang serba cepat dan dinamis.
Dengan demikian, Generasi Z dapat menjadi SDM yang unggul dalam menghadapi globalisasi, revolusi industri. Maupun society 5.0 untuk menuju Indonesia emas 2045.
Berlatar belakang hal tersebut PT Pegadaian menggelar seminar dalam rangkaian kegiatan Magenta Fair “GOLD GENERATION FEST 2024”.
Mengambil tema “Creating Indonesia’s Golden Generation: The Future Leader & Agent of Change” di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip Semarang, Kamis 7 Maret 2024
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ferdian Timur Satyagraha selaku Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis PT Pegadaian serta influencer Theo Derick.
Dalam paparannya, Ferdian menyoroti terkait fenomena quiet quitting yang kerap terjadi di kalangan pekerja muda.
“Quiet quitting merupakan sebutan untuk metode bekerja sesuai standar yang rata-rata oleh generasi milenial atau Gen Z,” paparnya.
Pekerja yang berpola pikir quiet quitting, umumnya mereka hanya duduk di tempat kerja namun hanya menghitung jam pulang.
Mereka juga tidak bersedia menjalankan pekerjaan di luar job desk. Pasif ketika diskusi dan selalu menghindari acara kantor. Tak memiliki dorongan untuk berprestasi maupun exceed serta hanya bekerja di jam kerja dan sibuk dengan tugas pribadi
Pegadaian Ajak Tangkap Peluang Emas
“Mengapa fenomena ini terjadi? ada beberapa faktor penyebabnya. Antara lain karena pekerjaan dan kompensasi tidak terbagi merata di level unit kerja dan level karyawan. Sehingga ada kecemburuan,” ungkapnya
Selain itu, mereka yang berperilaku quiet quitting. mengalami atau melihat karyawan lain yang telah extra-effort untuk perusahaan. Namun yang bersangkutan masih mengalami stagnasi karir
Untuk mencegah fenomena ini terjadi maka syarat penting dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) harus sesuai siklusnya, terorganisir dengan baik dan adil.