“Kenapa pada ikut, karena gak ada ruang untuk pentas. Mereka butuhnya itu, publik ruang pentas. Apalagi lomba [dengan] piala, syukur-syukur pemerintah memberi penghargaan uang hadiah,” kata Yoyok.
Perlu peran pemerintah untuk selesaikan kasus lomba tari piala Gubernur Jateng
Satu bulan berlalu, polemik lomba tari yang gagal itu hingga kini masih terus memanas. Ketua panitia, panitia, hingga pihak luar saling tuduh-menuduh dan tidak mau disalahkan.
Bahkan, Ketua Panita Mei Sulistyoningsih dan panitia lomba tari Wasi Darsono kini terlibat perseteruan soal sabotase dan pencemaran nama baik.
Kendati demikian, Yoyok meminta agar panitia segera bertanggung jawab dengan menemui para korban. Soal sabotase dan lain sebagainya, ia melanjutkan, publik tak peduli dengan permasalahan internal di dalam kepanitiaan itu.
Menurutnya, yang terpenting ialah panitia wajib bertanggung jawab atas kegagalan lomba tari ini.
“Kami berharap sekali panitia memiliki itikad untuk menyelesaikan ini dengan baik-baik, mencari jalan terbaik bukan saling menyalahkan. Apa pun ya penyelenggara yang salah,” katanya.
Selain itu, Yoyok menilai jika pemerintah sudah semestinya turun tangan menyelesaikan kasus ini. Apalagi dinas terkait yang memberikan izin dan sempat berkomunikasi langsung dengan panitia.
“Dinas juga harus mendampingi mencari solusi terbaik agar secara finansial tercukupi, kekecewaan anak tadi terehabilitasi. Misalnya Dinas Kebudayaan yang membidangi kesenian ini harus hadir,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi