Ia menyebut, potensi investasi masih cukup banyak di ibu kota Jawa Tengah. Hanya saja, kepatuhan pelaku usaha untuk melaporkan perkembangan usahanya perlu di tingkatkan.
“Potensinya masih banyak. Ini peserta 70 orang, sebagian besar belum (melaporkan). Kalau laporan, pasti investasi di Semarang tinggi,” ujarnya.
Sementara, Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan, pendataan mudah di lakukan. Ia meminta DPMPTSP membuat sistem yang terintegrasi dengan sistem OSS. Sehingga, pengusaha bisa langsung memasukan ke database OSS yang sudah terintegrasi.
“Dari OSS bisa di link ke DPMPTSP. Sehingga, kami tahu untuk pendataan investasi di Semarang,” ucapnya.
Pemkot Beri Support Pelaku Usaha di Semarang
Menurutnya, pendataan adalah perkara yang mudah. Namun, pemerintah juga harus memberikan support kepada para pengusaha. Berupa sarana prasarana dan infrastruktur yang baik agar para investor merasakan nyaman berinvestasi di Semarang.
“Ini berkaitan dengan hak dan kewajiban. Kami mewajibkan pengusaja lapor, kami juga memberi fasilitas. Kalau tidak memberi support, investor bisa pindah,” ujarnya.
Ia berharap, para investor bisa terus meningkatkan penanaman modal di ibu kota Jawa Tengah. Masih banyak di versifikasi dari para pengusaha di Kota Lunpia.
“Kami harapkan bisa simbiosis mutualisme. Kami pun akan memberikan kewajiban-kewajiban pemerintah daerah,” ucapnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah