Sekretaris Dispora Giarso Sapto Putratmo menambahkan pelatihan ini digelar untuk mengakomodasi keinginan kaum milenial.
Apalagi saat ini, kopi sudah menjadi kebutuhan banyak orang.
“Kami ingin memperkenalkan bahwa kopi dan barista sudah dapat menjadi ladang profesi yang digandrungi banyak orang. Anak-anak muda banyak yang membuka gerai atau warung kopi karena ngopi sudah menjadi gaya hidup,” tandasnya.
Ia berharap, bekal pelatihan ini dapat dimanfaatkan untuk menambah skill bahkan membuka lapangan kerja.
“Dispora akan mencoba mengakomodasi keinginan dan kebutuhan kaum milenial dalam menjawab tantangan saat ini. Pelatihan untuk kawula muda memang harus disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan jaman,” pungkasnya.
Salah satu peserta pelatihan, Amanda Widyasari mengaku tertarik mengikuti pelatihan barista ini.
Hobinya ngopi setiap hari membuatnya ingin tahu perihal kopi serta cara menyajikannya.
“Keren gitu kayaknya jadi barista. Apalagi kalau di luar, pelatihan barista biasanya mahal mencapai Rp5 jutaan, ikut pelatihan ini gratis dan banyak manfaatnya. Semoga ke depan saya bisa buka kedai kopi sendiri,” ujarnya. (Ak/El)