Total kapasitas pembangkitan PGE dari 14 area termasuk Kamojang mencapai 672 MW. Selain itu, terdapat pula pembangkit yang beroperasi secara bersama (joint operation) mencapai 1.205 MW.
Menurut Direktur Operasi PGE, Eko Agung Bramantyo, penelitian PGE menunjukkan bahwa terdapat potensi pembangkitan panas bumi hingga 330 MW di Gunung Masigit, yang termasuk dalam Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) Kamojang. Potensi serupa juga ada di Area Lahendong.
Namun, PGE tidak akan memilih lagi skema joint operation untuk pengembangan ke depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Panas Bumi yang memungkinkan pemilik WKP untuk melakukan pengembangan energi panas bumi dari hulu hingga ke hilir.
Untuk mendukung rencana ekspansi ini, PGE telah menyiapkan investasi sebesar 1,6 miliar dolar AS dalam 5 tahun ke depan. Investasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas menjadi 1.272 MW pada tahun 2027, dari 672 MW saat ini.
Investasi
Selain itu, pada tahun 2024, PGE juga akan melakukan investasi baru sebesar total 350 juta dolar AS. Dengan demikian, total investasi PGE dalam periode 2023 hingga 2027 mencapai 1,6 miliar dolar AS.
Alokasi investasi yang besar ini menunjukkan bahwa bisnis geotermal menjadi fokus utama Pertamina, terutama bisnis energi terbarukan. Manajemen PT Pertamina (Persero) telah menyampaikan bahwa energi terbarukan akan menjadi bisnis unggulan BUMN ini mengingat bahan bakar fosil akan habis suatu saat nanti. Selain itu, teknologi PLTP tidak mencemari lingkungan dan berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).
Meskipun demikian, pengembangan panas bumi juga menghadapi beberapa hambatan. Seperti biaya investasi yang tinggi, harga jual yang kurang kompetitif, dan dampak stabilisasi tanah pada daerah sekitar akibat kegiatan pengeboran.
Tantangan Pengembangan Energi Terbarukan
Sarman Simanjorang, Komisaris Utama PGE, mengakui bahwa pengembangan energi panas bumi di Indonesia menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah harga keekonomian yang telah menjadi isu yang berkelanjutan karena ditentukan oleh single buyer.
Meskipun kontroversi yang ada, eksplorasi panas bumi di Kamojang yang hampir 100 tahun yang lalu membuktikan bahwa panas bumi masih aktif hingga sekarang.
Hal tersebut setidaknya membuktikan bahwa geotermal adalah sumber energi bersih dan berkelanjutan,” kata Sarman Simanjorang.
Panas bumi adalah salah satu sumber energi terbarukan sebagai beban dasar dalam sistem ketenagalistrikan dengan tingkat pemenuhan listrik yang tinggi, yaitu di atas 95 persen. PLTP juga sebagai pembangkit energi terbarukan yang rendah emisi, tidak terpengaruh oleh cuaca, tanpa intermiten (jeda), dan lebih stabil terhadap fluktuasi harga bahan bakar minyak.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa peluang untuk mengoptimalkan potensi panas bumi secara ekonomis dalam kampanye transisi energi sangatlah besar. Dunia saat ini sedang beralih ke energi bersih, sehingga peluang bagi industri geotermal semakin meningkat.
Harapannya, potensi panas bumi di Indonesia menarik minat investor sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. Sejalan dengan upaya mencapai program net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon pada tahun 2060.
Dalam konteks ini, PGE seyogyanya dapat menjadi penggerak pengembangan panas bumi di Indonesia karena memiliki harta karun berupa potensi energi bersih dan berkelanjutan yang melimpah, termasuk di dalam perut bumi Kamojang (ant).
Editor: Andi Naga Wulan.