Sementara itu, Komisi D DPRD Kota Semarang, Swasti Aswagati mengatakan, ada beberapa hal yang bisa berjalan lebih awal agar kondisi sekolah nyaman digunakan saat pindah nanti.
“Misal selesai pekerjaan September, September baru mulai (persiapan) jangan gitu. Yang bisa kita siapkan lebih awal segera bersiap,” ujar Asti, sapaannya, usai meninjau gedung baru SMPN 16 Semarang.
Banyak PR Pembangunan
Dari hasil kunjungannya, dia menyebut, masih ada yang perlu rampung antara lain ketersediaan jaringan air dan kelistrikan. Itu menjadi poin penting yang bisa siap sejak dini.
“Air sebelah sini sudah sebelah sana belum. Artinya, bukan belum ada anggaran tapi jaringan belum selesai,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Asti, pembangunaan yang saat ini berjalan bisa paralel dengan upaya penghijauan. Dengan penghijauan lebih awal, akan semakin baik karena membuat suasana sekolah rindang saat ditempati.
Menurutnya, penghijauan bisa terkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman atau Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk meminta bibit tanaman. Sedangkan, penanaman bisa berjalan secara kerja bhakti.
“Penanamannya bisa kerja bakti atau pakai relawan. Bisa berlangsung di awal ini, tidak ada alat berat riwa-riwi,” ujarnya.
Selanjutnya, Asti juga menyoroti keamanan di lingkungan sekolah memgingat berada di jalur cepat.
Jika jembatan penyeberangan orang (JPO) belum bisa melakukan pembuangan lewat APBD Perubahan 2024. Dia menyarankan untuk memasang rambu khusus yang menandai adanya sekolah. Selain itu, perlu ada petugas yang membantu anak-anak menyebrang.
“Piket outsourching kan bsa untuk membantu anak-anak menyebrang. Kita targetkan Januari 2025 bisa operasional,” tuturnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah