Nasional

Pembatalan Diskon Listrik 50 Persen Bikin Warganet Geram, Pemerintah: Keterlambatan Anggaran

×

Pembatalan Diskon Listrik 50 Persen Bikin Warganet Geram, Pemerintah: Keterlambatan Anggaran

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi meteran listrik. (ant)
Ilustrasi meteran listrik. (ant)

SEMARANG, beritajateng.tv – Pembatalan diskon tarif listrik 50 persen yang sebelumnya pemerintah janjikan  memicu reaksi keras dari warganet. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yang menyebutkan bahwa penyebab dari pembatalan tersebut oleh keterlambatan dalam penganggaran.

Awalnya, kebijakan potongan harga tarif listrik sebesar 50 persen untuk 79,3 juta pelanggan rumah tangga dengan daya 1.300 VA ke bawah, warganet sambut dengan antusiasme besar.

Pemerintah bahkan berencana memberikan potongan tarif ini mulai 5 Juni hingga 31 Juli 2025 sebagai bagian dari upaya menjaga daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang menantang.

Namun, setelah pengumuman resmi pembatalan tersebut, sejumlah warganet langsung meluapkan kekecewaan dan kemarahan mereka. Menurut Sri Mulyani, alasan pembatalan potongan harga tarif listrik tersebut adalah keterlambatan anggaran.Hal yang membuat kebijakan ini tidak dapat terealisasikan pada waktunya.

BACA JUGA: Honda Luncurkan E-VO, Motor Listrik Gaya Retro Mesin Futuristik, Cek Spesifikasinya

Kekecewaan warganet terlihat jelas di media sosial. Akun dengan nama pengguna @lola***I mengkritik ketimpangan dalam pengelolaan anggaran. Ia menyebut bahwa alokasi dana untuk kebijakan yang ia anggap menguntungkan rakyat seringkali terkendala. Sementara dana untuk kebutuhan pejabat bisa di cairkan dengan cepat.

“Kalo untuk urusan rakyat dibuatlah alasan telat penganggarannya, tapi kalo untuk urusan foya-foya pejabat cepat sekali penganggarannya, miris sekali hidup di negeri sarangnya koruptor,” tulisnya dalam cuitan yang viral.

Tidak hanya itu, akun @whit*****n juga menyoroti buruknya perencanaan kebijakan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. “Setau aku ya, yang pertama kasih wacana ini Pak Menko Perekonomiannya ya. Kemkeu diminta cari sumber dananya. Yaaa lagi-lagi mau bikin kebijakan populis tanpa pembahasan yang matang,” ungkapnya dengan nada kecewa.

Sementara itu, akun @fair_**st menyuarakan pendapatnya tentang kebijakan pemerintah yang warganet nilai tidak memadai. “Negara lagi boncos kok sok-sok kasih diskon ke rakyatnya. Yang ada tarif terus di naikkan jadi bisa di korupsi secara berkelanjutan, tanpa peduli rakyatnya sudah kelojotan,” cuitnya.

Banyak pihak yang menganggap pembatalan ini sebagai upaya untuk menutupi kondisi ekonomi yang memburuk.

Terlepas dari itu, kebijakan potongan harga tarif listrik 50 persen sebelumnya merupakan usulan oleh Airlangga Hartarto. Hal ini sebagai bagian dari lima paket kebijakan insentif untuk mendorong daya beli masyarakat yang tengah terhimpit.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan