Penambahan patung di Kota Semarang dilakukan oleh BUMN, misalnya patung Ir Soekarno di Polder Tawang dan patung Jenderal Ahmad Yani.
“Kami juga punya hutan taman kota di Mijen. Mungkin saja ke depan akan dibangun patung. Pembangunan patung ini kami sesuaikan dengan ikon atau konsep nama jalan dan sejarah yang ada,” tutur Ali.
Rencananya, setiap jalan di Kota Semarang akan ditambah patung dan dibuat ikon baru. Konsep ini terinspirasi beberapa ruas jalan di Bali yang memiliki cerita ataupun sejarah berkaitan dengan jalan tersebut. “Di Bali itu kan banyak patung, bahkan ada patung yang bisa menari. Kami akan konsepkan jalan di Semarang sama dengan di Bali,” tutur Ali.
Rencana pembangunan taman beserta patungnya akan terus dilakukan pada tahun ini. Proyek yang sedang berjalan adalah pembangunan patung Penari Semarangan di Kaliwiru. Selain itu penambahan patung dan taman di Kawasan Dokter Cipto.
“Kami ingin setiap jalan ada ceritanya. Misal Dr Cipto. Ini sebagai sarana edukasi kepada masyarakat. Patung Jenderal Sudirman juga akan dibangun tahun ini,” tuturnya Khusus patung tari Semarangan, anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 400 sampai Rp 600 juta.
Desainnya adalah patung tiga dimensi yang bisa memutar. “Kami targetkan penambahan RTH sebanyak-banyaknya. Selain menggunakan dana APBD, juga menggandeng pihak ketiga untuk membangunkan memakai dana CSR,”pungkasnya.