“Acara ini kita gelar tiga hari. Nanti juga ada banyak acara yang melibatkan pelaku UMKM, dan sinergi dengan dinas lain misalnya perindustrian, pariwisata,” jelas Mbak Ita.
Sekda Provinsi Jateng, Sumarno menjelaskan jika sarung merupakan sebuah budaya di Indonesia, bagi semua kalangan entah itu kalangan atas ataupun kalangan bawah.
“Bukan hanya kalangan bawah, kalangan atas pun menggunakan sarung karena memang telah menjadi budaya,” tambah dia.
Tak hanya itu, lanjutnya, pak Presiden Jokowi bahkan juga menggunakan sarung. Karena sarung adalah identitas dan budaya bangsa. Dan kita patut lestarikan.
Dalam rangkaian Hari Jadi Kota Semarang ke-476 ini, Pemkot Semarang berhasil mengenalkan sarung kepada khalayak.
“Sarung ini untuk semua kalangan. Sehingga harapannya pemkot Semarang juga bisa melayani semua kalangan dari bawah sampai atas. Dan ujungnya kemajuan Kota Semarang bisa meningkat. Dari level bawah sampai atas bisa sejahtera,” ujar Sumarno usai gelaran Festival Sarung Kota Lama.
Tentunya, lanjut Sumarno, Pemprov Jateng menyambut baik dan mengapresiasi Festival Sarung Kota Lama dalam rangka Hari Jadi Kota Semarang ini. “Apalagi kegiatan ini melibatkan Pariwisata dan UMKM. Terlebih sarung batik ini kan produk hasil dari UMKM,” imbuhnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah