SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bergerak cepat melakukan perbaikan jalan di wilayah kota Semarang yang berlubang akibat genangan beberapa hari terakhir.
Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto, menegaskan bahwa perbaikan jalan berlubang telah dilakukan dengan berbagai metode, seperti Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) serta metode manual lontang-lanting.
Langkah ini berjalan bertahap dan akan terus berlanjut dalam beberapa minggu ke depan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
BACA JUGA: Korban Kecelakaan Akibat Jalan Rusak Bisa Tuntut Pemerintah, Ancaman Hukuman Hingga 5 Tahun Bui
Dalam menangani perbaikan jalan, DPU Kota Semarang menerapkan strategi berbasis kondisi cuaca dan jenis perkerasan jalan.
Aspal menjadi pilihan utama karena fleksibilitasnya, namun memiliki kelemahan terhadap genangan air.
Beton lebih kuat dan tahan lama, tetapi lebih mahal serta kurang nyaman bagi kendaraan di dalam kota. Oleh karena itu, kombinasi aspal dan beton digunakan secara tepat guna menyesuaikan kebutuhan setiap lokasi.
“Soal perbaikan jalan, memang sudah kita mulai cuma masih belum sepenuhnya. Karena masih proses e-katalog dengan bentuk ecer. Kemarin sudah kita lakukan perbaikan di Prof Hamka dan selanjutnya di Kota,” ujar dia.
Terkendala E-Katalog Bahan Baku Aspal
Pihaknya mengakui jika proses e-katalog sesuai prosedur menjadi kendala tersendiri untuk mencari bahan baku Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC). Hal ini lantaran AC-WC belum banyak berproduksi.
“Mereka kalau awal tahun hanya melakukan maintenance mesin mesin mereka. Biasanya mereka produksi pertengahan sampai akhir Desember. Sehingga akhir Minggu kedua baru selesai maintenance dan akan mulai produksi aspal (AC-WC). Di Semarang ini kan terbatas yang memproduksi AC-WC,” kata dia.
Ia mengaku sambil menunggu aspal tersebut, pihaknya tetap melakukan produksi manual dengan membeli aspal cair campur split untuk lubang kecil.
“Tapi ini ya belum bisa semuanya. Kemarin beli 10 drum sudah habis dan sudah order lagi untuk menutup lubang kecil-kecil. Untuk lubang ya besar memang belum. Kami harap masyarakat bersabar karena memang masing proses di e-katalog,” lanjut dia.