Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kota Semarang, Soenarto menerangkan, latar belakang aplikasi ini. Masyarakat masih kesulitan mendapatkan sebuah informasi yang valid ataupun hoax.
Dari latar belakang ini, kami membuat sebuah forum menjadi upaya meningkatkan layanan publik terkait informasi hoax,” tuturnya.
Aplikasi ini harapannya bisa menjadi langkah startegis untuk mengcounter informasi hoax yang di prediksi kian masif jelang Pilkada serentak.
Antisipasi Informasi Hoax
“Nantinya akan ada layanan offline, online dan chat WhatsApp. Sehingga bisa memberikan kemudahan informasi update berita hoax,” tambahnya.
Terpisah Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Saluran Komunikasi Publik Dinas Kominfo Kota Semarang, Dian Aryanto, menjelaskan, adapun inisiasi ini karena belum ada prosedur yang jelas untuk mengelola isu hoax di Ibu Kota Jateng.
Selain itu selama ini isu hoax yang muncul masih tersentral di Kementerian sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama,untuk tersebar ke kabupaten/kota.
“Untuk itu kita coba bikin dengan cakupan yang lebih kecil, yakni mengelola isu hoax dan memberikan klarifikasi apakah benar atau tidak di tingkat Kota Semarang,”ujarnya.
Pada tahun ini, lanjut dia, isu hoax cenderung condong ke politik karena tahun ini pula ada Pilpres, Pileg, hingga Pilkada serentak.
Meski begitu ada isu lain misalnya, kesehatan, kamtibmas yang juga belum jelas kebenarannya yang beredar sehingga membingungkan masyarakat.
“Nantinya akan lebih menetralisir isu hoax di Kota Semarang, bisa tercaunter untuk publikasi ke Masyarakat,” tambahnya.
Arya menjelaskan, untuk sementara ini platform akan terkelola dalam bentuk website yakni jagafakta.semarangkota.go.id.
Namun ke depan akan di tingkatkan untuk bisa diunduh di Play store ataupun App store.
“Nanti akan kita kembangkan bisa diunduh Play Store ataupun App Store, targetnya tentu agar kondusifitas bisa terjaga,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah