“Dengan adanya bus, kami ingin warga kembali ke Semarang dalam keadaan yang selamat dan gratis. Kami tidak ingin warga naik motor lalu terjebak macet dan pingsan,” kata Agustina.
Dia menyebut, layanan mudik dan balik gratis ini di danai Pemerintah Kota Semarang melalui APBD. Sehingga, bisa menekan biaya perjalanan pribadi warga yang kurang mampu.
Mudik dan Balik Rantau Gratis Bagi Warga Ber-KTP Semarang
Program Mudik Gratis ini untuk warga Kota Semarang berpenghasilan rendah yang bekerja di sektor informal. Di antaranya asisten rumah tangga, pedagang kaki lima, pedangan asongan, buruh pabrik, buruh bangunan, sopir angkutan umum. Serta sopir bajaj, pengemudi ojek online, penyandang disabilitas, dan warga lainnya yang kurang mampu.
Selama perjalanan, para pemudik juga mendapat makan bagi yang tidak puasa. Sementara, yang puasa, pemkot menyediakan makan untuk buka puasa dan sahur.
“Di tengah-tengahnya itu ada di beri juga makan. Kalau yang puasa juga pada saat buka puasa atau ketika melewati sahur itu pemerintah kota menyiapkan makan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Agustina menambagkan, program mudik gratis ini juga untuk mengurangi pemudik yang mengendarai sepeda motor. Sehingga, mengurangi kemacetan dan risiko kecelakaan.
“Kita pernah lihat pemudik sepeda motor luar biasa banyak kemacetab, tidak terpantau kesehatannya. Ini (mudik gratis) bentuk kepedulian kami,” ungkapnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah
Respon (1)