SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) menyiapkan ribuan sandbag sebagai langkah darurat terhadap tanggul kritis di sejumlah titik rawan banjir.
Sandbag tersebut untuk memperkuat tanggul dan meninggikan talud kritis, guna mencegah limpasan air yang berpotensi menggenangi permukiman dan area pertanian.
Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto, menjelaskan bahwa sandbag sangat penting untuk menangani titik-titik tanggul kritis. Terutama di Plumbon, Kudu, serta Jalan Raya Kaligawe.
BACA JUGA: Tiga Kali Dalam Sepekan Tanggul Sungai Plumbon Jebol Lagi, Dewan Minta BBWS Segera Lakukan Normalisasi
“Kita memang dalam mengatasi banjir ini memerlukan banyak sandbag untuk melapis tanggul-tanggul yang kritis seperti di Plumbon. Kemudian yang titik jebol juga seperti di Plumbon. Juga untuk peninggian talud-talud yang limpas airnya seperti di Jalan Raya Kaligawe dan di Kudu,” ungkapnya.
Saat ini, lebih dari 2.000 sandbag telah terpasang di tiga wilayah tersebut. Suwarto menyebutkan bahwa distribusi sandbag secara bertahap dengan memanfaatkan material yang tersedia di lokasi-lokasi strategis.
“Di samping pembuatan sandbag di Plumbon dan Kudu, kita juga membuat di Kali Semarang, di Rumah Pompa Kali Semarang karena ada material pengerukan sedimen,” ujarnya.
Menurutnya langkah darurat ini perlu pihaknya ambil guna mengantisipasi potensi banjir yang semakin meluas. “Ini untuk penanganan darurat, jadi sifatnya sementara. Seperti di Plumbon kemarin, sebelum dilakukan penanganan secara permanen oleh BBWS Pemali-Juana. Kita tidak membiarkan tanggul yang jebol itu,” tandas Suwarto.