Adapun nota kesepahaman tersebut akan bermuara pada pembangunan tanggul laut di pesisir Tambak Lorok yang merupakan 1 dari 5 aspek penting dalam pembangunan tanggul laut terintegrasi di Kota Semarang. Pengerjaan tanggul laut sendiri akan dikerjakan oleh Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana.
Usai penandatanganan nota kesepahaman, Hendi menegaskan kembali jika persoalan dan penanganan banjir dan rob di Ibu Kota Jawa Tengah ini sudah direncanakan dari awal dan terus berproses. “Project ini sudah direncanakan dari jauh-jauh hari dengan solusi pembangunan tanggul laut di sepanjang Tambaklorok menggunakan sheet pile,” terang Wali Kota Semarang itu.
Lebih lanjut Hendi menjelaskan jika sebenarnya pada awal tahun lalu BBWS telah menyetujui program tersebut, namun terkendala lahan. Untuk itu kemudian Pemerintah Kota Semarang menjalin komunikasi dengan Pelindo agar program penanganan rob ini bisa terealisasi. “Kita komunikasi terus, hingga akhirnya hari ini tersedia lahan untuk BBWS membangun tanggul laut atau sabuk pantai,” imbuhnya.
Adapun Hendi juga menerangkan jika anggaran yang digelontorkan berkisar di angka 300 miliar rupiah, yang rencanannya akan mulai dilelangkan pada awal Juni ini. Sistem pembangunannya sendiri akan bersifat tahun jamak, sehingga diprediksi rampung pada tahun 2023. “Juni ini akan dilelang, kalau tidak salah dengar nantinya ada dua tahun anggaran. Tapi finishing semua ini tetap pada Tol Laut,” jelasnya.
Hendi sendiri mengungkapkan dalam komunikasi yang dijalinnya, pihak Pelindo III dan kawasan industri yang ada di Tanjung Emas juga ketar-ketir dengan peristiwa jebolnya dua titik tanggul beberapa hari lalu. “Untuk penanganannya saa ini kan baru sementara, di sana ada talud sepanjang 500 meter. Pelindo juga akan melakukan penguatan tanah sementara yakni tanggul yang retak ataupun rawan. Kuncinya di Pelindo dan Lamicitra,” pungkasnya.
Sementara itu, Regional Head 3 Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki mengamini jika nota kesepahaman yang ditandatanganinya dimaksudkan untuk mendukung dan mensukseskan pembangunan tanggul laut.
“MoU ini untuk mensukseskan pembangunan tanggul laut di Kawasan Tambaklorok. Pemerintah melalui BBWS akan membangun tanggul laut untuk fasilitas umum (fasum),” ungkap Ardhy. (Ak/El)