Semarang, 31/5 (BeritaJateng.tv) – Menanggapi kasus perundungan siswi SMP di Kota Semarang beberapa waktu lalu sebaiknya berbagai pihak hendaknya bersikap menahan diri dan tidak larut dalam suasana emosional, apalagi saat ini baik Pemkot Semarang maupun pihak-pihak terkait masih dalam upaya mencari solusi agar kasus itu tidak terulang.
Hal tersebut dikatakan oleh Dr Drs Budiyanto SH, M.Hum selaku Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) yang merasa resah terkait masih viralnya video perundungan yang terjadi di alun-alun Kota Semarang beberapa waktu lalu.
“Setelah tim DPKS melakukan monitoring dan bertemu dengan kepala satuan pendidikan bersama para guru diperoleh informasi bahwa latar belakang atau hal yang menjadi penyebab terjadinya kasus itu sangat kompleks sekali,” kata politisi senior Partai Golkar itu di Semarang, Senin (30/5/2022).
Namun begitu, Budiyanto yang juga seorang ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Jawa Tengah itu berharap kasus perundungan hendaknya dapat dijadikan pembelajaran bagi para pemangku dan pelaksana kebijakan pendidikan.
Faktor lingkungan tempat tinggal, lanjutnya, sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap dan karakter peserta didik,selain itu faktor kondisi keluargapun juga turut mempengaruhinya sehingga sampai muncul kasus itu.
Bahkan, lanjutnya, bisa jadi karena faktor kebijakan penangangan covid 19 di ranah pendidikan juga turut andil, terlalu panjangnya masa pembelajaran di rumah menjadikan peserta didik sangat minim dalam memperoleh keteladanan dari para pendidik di lingkungan satpen.