SEMARANG, beritajateng.tv – Ada lima indikator yang gagal Pemprov Jawa Tengah capai dalam Tahun Anggaran (TA) 2023, salah satunya penurunan kemiskinan. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, pun angkat bicara.
Dalam Rapat Paripurna dengan agenda ‘Rekomendasi DPRD atas LKPJ Gubernur TA 2023’ yang berlangsung Selasa, 21 Mei 2024 lalu, DPRD Provinsi Jawa Tengah mengungkap ada lima indikator utama yang tak tercapai tersebut.
Adapun lima indikator itu ialah angka kemiskinan, indeks gini, pertumbuhan ekonomi, indeks Williamson, dan indeks pembangunan gender. Selain tak mencapai indikator utama itu pada TA 2023, DPRD Provinsi Jawa Tengah turut mengungkap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023 yang tak tercapai di akhir.
Menanggapi hal itu, Sumarno mengungkap akan berfokus pada TA 2024. Pihaknya pun menyebut kelima indikator itu merupakan indikator makro.
BACA JUGA: Pemprov Jawa Tengah Gagal Capai 5 Hal Ini di TA 2023, Salah Satunya Penurunan Angka Kemiskinan
“Lima indikator itu adalah indikator makro, ini tidak terkiat dengan obsesi kepala daerah. Ini sebuah indikator makro, siapa pun pemimpinnya harus kita kerjakan. Itu hitungannya dengan kesejahteraan masyarakat,” ujar Sumarno saat ditemui usai menghadiri Rapat Paripurna.
Oleh sebab itu, ujar Sumarno, fokus kemiskinan menjadi hal utama yang akan pihaknya kerjakan di tahun 2024.