Jika PDIP kompak dan solid, kata Hendri, kejadian saat memenangkan Ganjar Pranowo di tahun 2013 bisa saja terulang.
“Waktu itu Ganjar kan hanya 1 sampai 2 persen elektabilitasnya. Kemudian all out Mbak Puan dan Bu Mega, bahkan salah satu pidatonya Bu Mega bilang, ‘Saat ini banteng ke Ganjar bukan ke Bibit.’ Akhirnya Mas Ganjar menang,” ucapnya.
Jika Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, bersama dengan Puan Maharani kompak memenangkan siapa pun calonnya, Hendri meyakini Jawa Tengah tetap PDIP yang memenangkan.
BACA JUGA: Sudah Fix! Sudaryono alias Mas Dar Batal Maju Pilgub Jawa Tengah, Kini jadi Wamen Pertanian
“Asal itu didorong dan all out, menang. Mereka tidak ingin kehilangan stigma Jawa Tengah sebagai kandang banteng,” tegasnya.
Perolehan suara Ganjar-Mahfud yang kecil ketimbang Prabowo-Gibran di Jawa Tengah pun, menurut Hendri, tak boleh jadi alasan PDIP untuk bersikap pesimis.
“Kemarin kan kalahnya di Pilpres. Menurut 3 Hakim MK kan ada dissenting opinion yang mungkin terjadi. Bahkan di salah satu poin, seharusnya diusulkan Jateng ada PSU. Cuma gak terlaksana,” paparnya.
Lebih lanjut, pihaknya mendukung PDIP untuk kembali mengusung kadernya maju Pilgub Jawa Tengah 2024 meskipun berat lantaran ada dua jagoan Jokowi.
“Harusnya PDIP, menurut saya, masih harus mencalonkan dan tempur di Jateng. Bu Mega itu yang penting maju dulu, kalah menang belakangan,” paparnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi