“Yang pasti kami dari Kesbangpol mengimbau kepada seluruh masyarakat Jateng, terutama kepada teman-teman pendukung, tim sukses agar memegang komitmen deklarasi damai yang hari ini itu hampir semuanya tersampaikam di Jateng,” tuturnya.
Menanggapi terkait sanksi yang bakal para pendukung di Pekalongan terima, pihaknya mengaku bakal menyerahkan itu kepada aparat penegak hukum yakni kepolisian.
“Tentu itu nanti akan kami lihat sejauh mana konflik kejadiannya itu. Kan sudah ada aparat keamanan juga yang ada di sana. Tentu nanti akan ada penyelidikan untuk memastikan nanti tidak lanjutnya seperti apa,” tandasnya.
Kabar sebelumnya, momen pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati Pekalongan, Fadia Arafiq-Sukirman, mendapat lemparan bambu saat menuju kantor KPU, Senin, 23 September 2024, terekam kamera dan beredar di media sosial.
Kejadian itu terjadi saat keduanya berdiri di bak mobil dobel kabin untuk menyapa para pendukungnya ketika rombongan berjalan dari alun-alun.
Dalam video unggahan akun Instagram @kajenhits, tampak Fadia refleks menangkap potongan bambu itu. Terlihat, bambu itu melayang dari arah kerumunan massa pendukung paslon Fadia-Sukirman dan Riswandi-Amin yang berbaur jadi satu di jalan menuju kantor KPU Pekalongan.
Aksi pelemparan bambu itu sempat memicu kericuhan massa pendukung dua paslon yang akan bersaing di Pilkada Pekalongan 2024. Dua paslon tersebut ialah Fadia-Sukirman dan Riswandi-Muhammad Amin. Kericuhan itu bisa segera aparat keamanan redam yang saat itu tengah bersiaga di lokasi.
Tanggapan kedua tim hukum paslon
Ketua Tim Advokasi dan Hukum Paslon nomor urut 1, Fadia-Sukirman, Jahirin, menyayangkan terjadinya kericuhan massa kemarin.
“Saya mengamati sejak awal. Ketika [kedatangan paslon Fadia-Sukirman] seharusnya massa mereka sudah mundur, tapi mereka masih ada di [depan gerbang KPU] situ,” kata Jahirin, Selasa, 24 September 2024.
BACA JUGA: Tiba Paling Pertama di KPU, Andika-Hendi: Nomor Berapapun Kita Siap
Sementara itu, Tim hukum paslon nomor urut 2, Riswadi-Amin, Imam Maliki, juga menyayangkan adanya kericuhan kemarin. Menurutnya, kericuhan itu menjadi tanggung jawab pihak penyelenggara pengundian nomor urut paslon di Pilkada Pekalongan 2024.
“Kami sudah masuk [ke kantor KPU] dan saling salam-salaman dengan pihak tim lawan karena memang hubungan kami dengan mereka sangat baik. Jadi insiden di luar itu menurut kami jadi tanggung jawab penyelenggara,” kata Imam, Selasa, 24 September 2024. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi