Peristiwa

Penemuan 5 Mayat di Kampus Unpri yang Viral adalah Cadaver, Apa Itu?

×

Penemuan 5 Mayat di Kampus Unpri yang Viral adalah Cadaver, Apa Itu?

Sebarkan artikel ini
Tawuran Genuk | ASN Temanggung | Ibu Semarang | Duel Pelajar Semarang | Lansia Semarang Barat | Darso | Pembunuhan Peterongan | Mayat Kendal | ilustrasi mayat | Mayat Bawaslu | Pengusaha Tembaga
Ilustrasi korban. (Foto: Pixabay)

MEDAN, beritajateng.tv – Penemuan 5 (lima) mayat di Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Sumatera Utara belakangan ini menjadi viral di sosial media, istilah cadaver pun ikut menjadi sorotan.

Sebelumnya, beredar sebuah video yang dugaannya merupakan mayat misterius di kampus Unpri. Rekaman tersebut pun menjadi ramai netizen perbincangkan di X.

Video yang menunjukkan jenazah misterius itu lalu berlanjut dengan penggeledahan lokasi oleh pihak kepolisian Medan di kampus Unpri.

Sebelumnya, pihak kampus tidak mengizinkan penggeledahan itu tanpa adanya prosedur yang pasti.

Kabar tentang penemuan jenazah yang sudah terlanjur viral itu juga sudah mendapat atensi dari anggota DPRD Sumatera Utara yang meminta kasus ini terus kepolisian tindaklanjuti hingga tuntas.

BACA JUGA: Kronologi Penemuan 5 Jenazah Misterius di Unpri Medan, DPRD Sumut Minta Pengusutan Kasus Hingga Tuntas

Baru-baru ini, muncul sebuah video dari pihak Unpri yang membuka suaranya soal dugaan mayat yang ada di salah satu gedung kampus.

Pihak kampus menyatakan penemuan kelima jasad manusia yang ada di lantai 15 Fakultas Kedokteran Unpri tersebut merupakan jasad cadaver.

Hal tersebut sebagaimana sudah tersampaikan oleh Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri, Kolonel (Purn) Susanto, melalui akun Youtube Primtv, pada Rabu (13/12/2023).

Pengadaan cadaver itu di lakukan Profesor Doktor Jakobus Tarigan sejak 2005.

Apa itu Cadaver?

“Cadaver” yang saat ini menjadi pertanyaan besar warganet hingga masuk dalam daftar trending topic X, adalah mayat manusia yang di gunakan mahasiswa kedokteran, dokter, dan ilmuwan lain untuk mempelajari anatomi, mengidentifikasi lokasi penyakit, menentukan penyebab kematian, dan menyediakan jaringan untuk memperbaiki cacat pada manusia yang hidup.

Siswa di sekolah kedokteran mempelajari dan membedah mayat sebagai bagian dari pendidikan mereka. Pihak lain yang mempelajari mayat termasuk arkeolog dan mahasiswa seni.

Selain itu, mayat dapat berguna dalam pengembangan dan evaluasi instrumen bedah.

Agar mayat dapat hidup dan ideal untuk studi dan pembedahan anatomi, jenazah harus tersimpan di lemari es atau proses pengawetan harus dimulai dalam waktu 24 jam setelah kematian.

BACA JUGA: Video Heboh Sopir Mobil Rental Hilang di Goa Terawang Blora

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan