Adapun Plt Kepala Disdik Kota Semarang Kartika Hedi Aji, menjelaskan, di Kota Semarang sistem belajar tuntas di sekolah sudah diterapkan sejak Juni lalu.
“Untuk projek awal sudah diterapkan ke 45 SMP negeri yang ada di Kota Semarang,” katanya melalui sambungan telepon.
Di tingkat SMP, Hedi mengatakan, kelas VII menjadi sasaran penerapan sistem belajar tuntas di sekolah. “Dari total SMP negeri yang ada sudah 97 persen yang menerpkan sistem tersebut,” jelasnya.
Ia menyebutkan, tugas tekstual seperti biasa memang sudah tidak ada, namun diganti dengan projek pembentukan karakter.
“Jadi pelajar lebih ditekankan dalam hal pembentukan karakter Pancasila di rumah, setelah itu mereka diminta mempresentasikan apa yang sudah dilakukan saat di rumah,” jelas Hedi.
Sementara di tingkat SD, ia mengatakan penerapan sistem belajar tuntas di sekolah masih dalam pantau.
“Untuk SD dengan jumlah 325 sekolah baru kami pantau pelaksanaannya, November mendatang tim pengembang kurikulum akan turun untuk mengecek penerapan sistem belajar tuntas di sekolah,” tambahnya. (Ak/El)