SEMARANG, 27/10 (BeritaJateng.tv) – Kurikulum pembelajaran merdeka memiliki kesan tersendiri bagi sejumlah pelajar tingkat SMP di Kota Semarang.
Apalagi dengan penerapan belajar tuntas di sekolah yang menghapus pekerjaan rumah ke peserta didik.
Alhasil para pelajar tak dipusingkan dengan pekerjaan rumah saat kembali ke rumah masing-masing.
Ryan misalnya, pelajar kelas VII di SMPN 5 Kota Semarang tersebut mengaku lebih nyaman dengan penerapan sistem belajar tuntas di sekolah. “Kalau di rumah bisa bantu orang tua, jadi tidak harus mengerjakan pekerjaan rumah,” ucapnya.
Menurutnya, dihilangkannya pekerjaan rumah membuatnya tak harus berkutat dengan buku. “Beda waktu saya SD, di sekolah belajar di rumah masih harus mengerjakan tugas,” katanya.
Terpisah Karunia (42) warga Kecamatan Gajahmungkur, yang memiliki putra yang duduk di bangku SMP mengatakan, tugas mengisi buku pelajaran dari sekolah memang sudah tidak ada.
“Yang sekarang tugasnya lebih ke pengembangan karakter, misalnya anak saya diminta membuat kelompok untuk mengamati perilaku keseharian di rumah, atau mengamalkan Pancasila,” jelasnya.
Karunia mangaku, sistem belajar tersebut justru lebih disukai anak dan orang tua. “Anak jadi tidak terlihat stres karena harus berkutat dengan pelajaran dan tugas,” katanya.