Politik

Pengamat Nilai Dinamika Politik di Jateng Unik: KIM Plus Kuasai Kursi Gubernur, PDIP Dominasi Daerah

×

Pengamat Nilai Dinamika Politik di Jateng Unik: KIM Plus Kuasai Kursi Gubernur, PDIP Dominasi Daerah

Sebarkan artikel ini
Dinamika Politik Bansos Pilkada
Pengamat politik UIN Walisongo Semarang, Muhammad Kholidul Adib, saat dijumpai di HCI Convention, Kota Semarang, Jumat, 8 November 2024 malam. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Dinamika politik di Jawa Tengah dinilai menarik. Pasalnya, PDI Perjuangan (PDIP) dianggap mendominasi kepemimpinan di tingkat kabupaten/kota, sementara KIM Plus menduduki kursi Gubernur Jawa Tengah.

Hal itu terungkap oleh Pengamat Politik UIN Walisongo, Muhammad Kholidul Adib, saat dihubungi via WhatsApp, Selasa, 25 Februari 2025.

Adib menjabarkan, PDIP mengklaim menang di 19 daerah se-Jawa Tengah. Sementara, Partai Gerindra mengklaim menang di 28 daerah dan PKB mengklaim menang di 21 daerah.

Berdasarkan rincian itu, Adib menuturkan ada daerah yang benar-benar terjadi kompetisi antara KIM Plus dan PDIP, seperti Kota Semarang, Surakata, Boyolali, dan Karanganyar.

BACA JUGA: Kader se-Jawa Tengah Minta Megawati Jadi Ketum PDIP Lagi dalam Kongres Partai April Mendatang

Begitupun sebaliknya, di daerah lain juga ada kepala daerah dari kubu KIM Plus dan PDI perjuangan yang justru berkoalisi.

Pejabat publik dari kubu yang berbeda itu dikhawatirkan berpengaruh pada program kerja tingkat pemerintah daerah, pemerintah provinsi, hingga pemerintah pusat.

Karenanya, Adib menegaskan perlu kolaborasi agar pemerintah berjalan dengan tujuan yang sama, yakni mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Dinamika politik Jawa Tengah: Beda kubu politik provinsi dan kabupaten/kota

Meskipun ada perbedaan kubu politik antara pemimpin di provinsi dan kabupaten/kota, Adib menegaskan mereka harus memprioritaskan kepentingan rakyat di atas kelompok atau golongan. Sehingga, sistem pemerintahan dapat berjalan lancar.

“Agar terjadi sinergi antara pemprov, pemkab, dan pemkot di Jateng, maka mereka harus menyadari bahwa mereka itu pemimpin yang harus mementingkan urusan masyarakat. Jangan terlalu sibuk urusan golongannya saja,” ungkap Adib.

Adib menegaskan, kunci utama pemerintahan dapat berjalan selasar ialah dengan komunikasi dan mencari titik temu pada setiap permasalahan di kabupaten/kota.

Gubernur Jawa Tengah, dalam hal ini Ahmad Luthfi, harus memiliki komunikasi yang baik dengan setiap kepala daerah untuk pembangunan di wilayahnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Respon (1)

Tinggalkan Balasan