Menurutnya, akan lebih baik jika Prabowo tak melakukan endorse atau dukungan secara gamblang dan memahami posisinya sebagai seorang kepala negara.
“Akan lebih elok kalau orang mengetahui ya, kalau Pak Prabowo itu ketua partai, pada saat yang sama beliau tahu posisinya sebagai kepala negara. Itu akan kasih nilai luar biasa ke Pak Prabowo,” tegas dia
Endorse ke Luthfi-Yasin lunturkan kepercayaan masyarakat kepada Prabowo
Lebih lanjut, pihaknya menyebut usai pelantikan pada 20 Oktober 2024 lalu, bahwa gebrakan Prabowo, termasuk pidato kenegaraannya, memberikan harapan baru kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Terlebih, tutur Fitriyah, perjalanan Prabowo selama Pilpres 2024 diwarnai oleh isu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang sempat menurunkan kepercayaan publik.
BACA JUGA: Meski Akun Resmi Ahmad Luthfi Jelas Unggah Video Endorse Prabowo, Bawaslu Jateng: Jangan-jangan AI
Namun, Fitriyah menilai, endorse Prabowo terhadap Luthfi-Yasin bak melunturkan harapan baru masyarakat kepada Prabowo sendiri.
“Ketika pelantikan dan pidato pertama Pak Prabowo, orang ada harapan baru. Kita menerima Pak Prabowo utuh, kemudian jadi harapan baru. Itu gloria belum selesai, tiba-tiba dikejutkan dengan yang kemarin,” terang dia.
“Tiba-tiba Pak Prabowo pidato untuk berpihak pada satu calon dan itu kaya endorse ya, kiri kanannya ada calonnya dan memohon masyarakat Jateng buat memilih Luthfi-Yasin,” pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila