SEMARANG, beritajateng.tv – Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sumanto, mendukung usulan Komisi D terkait Raperda tentang Pengelolaan Sumber Daya Air di Provinsi Jawa Tengah.
Pasalnya, kata Sumanto, ketersediaan air bersih juga berpengaruh pada tingkat kemiskinan di Jawa Tengah. Hal itu Sumanto ungkap usai menghadiri Rapat Paripurna di Gedung Berlian, Kota Semarang, Rabu, 26 Februari 2025.
“Tolok ukur kemiskinan kan salah satunya itu sanitasi, air bersih, RTLH, tentunya juga meningkatkan pendapatan,” ungkap Sumanto.
Pihaknya pun meminta agar ketersediaan air bersih di Jawa Tengah mencukupi. Ia memastikan, pasokan air bersih di Jateng tak sulit diakses. Hanya saja, ada beberapa daerah yang tak memiliki sumber air dan beberapa masalah lainnya.
“Supaya air menjadi bagian kebutuhan yang harus dicukupi di Jateng. [Sebenarnya masalah air] tidak susah, mungkin ada daerah-daerah yang sumbernya gak ada, masalah jangkauan, kualitas air tanah,” pungkas Sumanto.
BACA JUGA: Krisis Air Bersih jadi Masalah Utama Kemiskinan Jateng, Pemprov: Ada Puluhan Ribu KK Terdampak
Dukungan atas usulan Raperda Pengelolaan Sumber Daya Air di Jawa Tengah
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mendukung usulan Raperda tentang Pengelolaan Sumber Daya Air di Provinsi Jawa Tengah.
Sumarno menyebut, kehadiran air sangat krusial bagi masyarakat. Adapun urgensi Raperda tersebut, kata dia, tak lain ialah masalah ketersediaan, lokasi, dan lain sebagainya.
“Terus yang menjadi permasalahan sekarang adalah masalah manajemen sumber daya air. Tadi juga Dewan menyampaikan, bahwa sekarang itu daerah tangkapan air juga bermasalah,” ucap Sumarno.
Selain resapan pada daerah tangkapan air, Sumarno turut menyoroti masalah pengambilan air tanah.