Di sisi lain, Disdalduk KB juga terus melakukan promosi edukasi ke sekolah-sekolah guna mencegah kehamilan usia dini. Pihaknya mencatat, kehamilan usia di bawah 19 tahun masih cukup tinggi yakni sekitar 172 anak.
Selanjutnya, membentuk pusat informasi konseling (PIK) remaja untuk memberikan edukasi terkait kesehatan reproduksi sekaligus rencana masa depan. Harapannya, kalangan temaja terhindar dari seks bebas, kehamilan yang tidak di inginkan, maupun penggunaan narkotika.
“Dari tahun ke tahun kehamilan tidak diinginkan mulai turun, tapi masih ada,” ungkapnya.
Sementara itu, narasumber dalam kegiatan terusebut yang juga merupakan doktse kandungan, Muhammad Irsam menyampaikan, ada beberapa risiko hamil pada usia muda. Pertama, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi lantaran usia belum matang.
Selain itu, proses pertumbuhan calon ibu yang belum maksimal dapat menyebabkan anemia. Pada bayi, visa tsrlahir prematur mengingat rahim yang belum siap.
“Pendarahan juga bisa terjadi. Sering juga terjadi depresi post partum atau yang lebih dikenak baby blues. Ibu stress, depresi, lihat anaknya bisa macem-macem karena mental belum siap,” terangnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah