Air dari proses desalinasi tersebut sudah melewati proses uji laboratorium. Hasilnya, air tersebut layak untuk dikonsumsi.
BACA JUGA: Anggaran Tembus Rp15,3 Miliar, Ahmad Luthfi Tinjau Langsung Perbaikan Jalan Todanan-Ngawen Blora
“Tiga hari lalu hasil laboratorium menjelaskan kalau air ini sangat bagus,” jelasnya.
Pemprov Jateng Perluas Desalinasi di Berbagai Titik
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, desalinasi tersebut merupakan satu dari empat titik Pemprov Jateng dan Undip siapkan. Desalinasi itu mengubah air payau atau air tawar menjadi air bersih untuk konsumsi masyarakat. Selain di Demak, tiga daerah lainnya ada di Kabupaten Brebes, Kota Pekalongan, dan Pati.
Terkait kebutuhan listrik desalinasi, ia sudah memerintahkan langsung kepada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya dan dinas terkait lainnya untuk memberikan bantuan solar panel. Bantuan tersebut agar dapat meringankan beban biaya tagihan listrik.
“Di Demak, (desalinasi) bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat hampir 2000 warga atau satu desa. Harapannya, kesehatan masyarakat terjamin dan kebutuhan dasar air minum ini terpenuhi. Ini (program desalinasi) kerja kolaboratif antara Pemerintah Provinsi dengan Undip dan pemerintah kabupaten/kota di wilayah kita,” katanya.
Luthfi juga menegaskan bahwa kebutuhan air bersih merupakan salah satu indikator untuk mengintervensi penurunan angka kemiskinan dan stunting di wilayah tersebut.
“Jadi, implikasi kemiskinan di antaranya sehat dan kebutuhan dasar terpenuhi. Ini salah satu faktor agar masyarakat terjamin kebutuhan air bersih di wilayah kita,” tegasnya.
Dalam acara peresmian tersebut juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Jawa Tengah Nawal Arafah dan Bupati Demak Eisti’anah. (*)
Editor: Andi Naga Wulan.