Berdasarkan pemantauan, akan terjadi peningkatan jumlah penumpang sebesar 7 persen selama liburan Nataru, yang setara dengan 115.000 penumpang.
Selain itu, lalu lintas penerbangan juga diprediksi meningkat menjadi 980 penerbangan, meningkat sebesar 5 persen dibandingkan sebelumnya. Jumlah kargo diperkirakan naik 9 persen menjadi 7.300 ton.
Rute penerbangan favorit selama periode Nataru meliputi Jakarta, baik dari Cengkareng maupun Halim Perdana Kusuma.
“Untuk luar Jawa, Balikpapan, Banjarmasin, dan Pangkalanbun menjadi rute yang banyak diminati. Rute ke Jakarta sendiri memiliki okupansi yang cukup bagus, mencapai 40 persen,” imbuh Fajar.
Pihak bandara juga telah mengambil langkah antisipatif terkait cuaca, terutama pada musim penghujan. Dengan menyediakan 58 pompa di area bandara dan menormalisasi saluran, mereka berharap dapat meminimalkan gangguan akibat genangan air.
Sementara itu, Rivassa Aditya, Stasiun Manager Garuda Indonesia, menyampaikan bahwa tiket untuk periode 19 Desember hingga 3 Januari mengalami penurunan tarif sebesar 11 persen, dengan tambahan ekstra flight untuk rute Jakarta menuju Semarang. “Kami juga menambah jam penerbangan sekitar pukul 13.45 dari Semarang,” ungkapnya.
Sementara Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Bandara Ahmad Yani, Yoga Sambodo, menyebutkan bahwa meskipun Desember telah memasuki musim hujan, puncak musim hujan diperkirakan terjadi di Januari dan Februari. “Kami akan terus memantau kondisi cuaca dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat,” tutupnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah