Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Pangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta kepala daerah untuk memantau setiap desa agar target serapan 3,5 juta ton setara beras dapat tercapai.
Sebab, kata Zulhas, serapan beras per Maret 2025 baru mencapai 500 ribu ton saja.
BACA JUGA: Tekan Kemiskinan, Gubernur Jawa Tengah Salurkan Bansos Kartu Jateng Sejahtera hingga Beras 10 Kg
Jika tak capai target, Zulhas sangsi jika Indonesia mampu memenuhi kebutuhan beras tanpa melakukan impor.
“Kalau kita Bulog berhasil menyerap 2 juta setara beras sampai akhir April, maka kita pastikan sampai akhir tahub 2026 kita tidak akan impor beras lagi,” jelas Zulhas.
Dalam kesempatan itu, Zulhas menyinggung sumber daya manusia (SDM) Bulog yang terbatas. Oleh karenanya, Zulhas turut menyoroti peran kepala desa (kades) dalam melakukan penyerapan beras.
“Nah, sekarang Bulog lagi berusaha keras membeli gabah, tapi kan bapak/ibu tau Bulog itu terbatas orangnya, biasanya di kabupaten paling 5 orang,” tutur dia.
Jika kades tak mampu terlibat dalam mencapai target penyerapan beras, Zulhas tak segan mengerahkan kekuatan militer melalui Bintara Pembina Desa atau Babinsa.
Ia pun juga mempertanyakan kemampuan sipil dalam membantu penyerapan beras.
“Jadi kalau kades tidak ikut terlibat, kita nanti pakaikan Babinsa. Berarti sipil kita kan gak mampu? Harusnya kita tunjukan bahwa memang bisa, kepala desa bisa, camat bisa, bupati bisa, kalau tentara kan pengamanan,” tegasnya. (*)
Editor: Farah Nazila