Sistem kualifikasi cabang renang, kata Teguh, mengambil waktu dari kejuaraan renang yang diikuti oleh perenang. Sepanjang kejuaraan tersebut merupakan event resmi yang diakui oleh PRSI baik pusat dan daerah.
”Jadi atlet bisa mengikuti event renang resmi PRSI di mana saja bahkan luar negeri. Nanti, catatan waktu yang dicapai kami laporkan untuk disahkan sebagai limit waktu pra-porprov,” jelas Teguh.
Kendala yang sekarang ini dihadapi adalah kurang fokusnya perenang di saat tertentu. Hal ini dikarenakan, usia perenang yang masih remaja, sehingga ada kegiatan di luar latihan yang terkadang mengganggu konsentrasi atlet.
”Tapi, perenang Kota Semarang berkomitmen terus berlatih dan meningkatkan performa,” tandasnya.
Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah terkait suplemen dan asupan gizi perenang. Karena itu, pada 2023 nanti PRSI Kota Semarang lebih fokus pada pemenuhan suplemen dan gizi atlet. Teguh menargetkan, pada Juli 2023 nanti sudah bisa memasuki program penajaman waktu. (Ak/El)