Pasar BSB City bukan hanya tempat transaksi, tetapi juga menjadi pusat penyediaan bahan pokok lokal. “Kita ingin Semarang menjadi pusat daulat pangan,” sambung Mbak Ita.
Direktur Operasional BSB City, M Arya Bekti, menyampaikan bahwa pasar ini menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah Mijen dan sekitarnya. Dengan kapasitas yang dapat menampung 180 pedagang, mayoritas berasal dari Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Mijen.
Ragam Usaha UMKM di Pasar Modern
Di pasar modern BSB City, terdapat lebih dari 200 UMKM yang menawarkan berbagai jenis produk, mulai dari kebutuhan rumah tangga, pakaian, makanan, hingga minuman. Konsep pasar yang ditawarkan menjamin kebersihan lingkungan dan kenyamanan berbelanja, berbeda dengan pasar tradisional.
Pasar ini telah mendapat respons positif dari para pelaku usaha, dengan semua ruko dan lapak terjual dan tersewa dalam waktu enam bulan. Jam operasional pasar adalah dari pukul 05.00 hingga 15.00 WIB, sementara area kuliner buka hingga pukul 21.00 WIB.
Mbak Ita dan Arya Bekti mengungkapkan harapan terhadap pengembangan pasar ini ke depannya. “Nanti kita akan lihat bagaimana kebutuhan warga dan perkembangan pasar ini,” tutup Arya.
Dengan adanya pasar modern BSB City, diharapkan Semarang dapat semakin hebat dan berdaya saing tinggi dalam pengembangan ekonomi lokal. (*)
Editor: Elly Amaliyah