“Ini menjadi hal yang diramu dalam satu holistik sehingga kemampuan siswa itu menjadi bagus dan harapannya output-nya mereka memiliki logika berpikir, pendidikan karakter, dan estetika (keindahan),” jelasnya.
Pembelajaran lebih mendalam dan menggembirakan
Lebih lanjut, Erwan mengatakan P5 telah membawa banyak perubahan dalam metode pembelajaran di sekolah. Sebelum adanya P5, sistem pendidikan lebih banyak mementingkan materi pembelajaran dalam bentuk hafalan akademik.
Namun, setelah adanya P5, metode pembelajaran mengalami perubahan sehingga pengajar atau guru dapat lebih fokus membangun literasi dan numerik pada siswa.
“Pembelajaran kepada siswa saat ini juga jauh lebih mendalam dan menggembirakan, sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih bermakna,” kata dia.
BACA JUGA: Gelar Karya P5, SDN Sarirejo Kartini Semarang Pamerkan Hasil Belajar Siswa Selama Satu Semester
Ia berharap, kemampuan hard skill dan soft skill siswa semakin terasah secara seimbang melalui P5. Sehingga, anak-anak yang memiliki prestasi akademik tinggi, juga memiliki nilai soft skill tinggi.
“Dengan P5, mindful learning ini juga muncul. Ada tiga hal yakni pendidikan karakter, logika, dan estetika. Dengan itu, harapannya dua skill ini, hard skill dan soft skill, bisa tumbuh,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi