SEMARANG, beritajateng.tv – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) kembali melanjutkan komitmennya untuk melestarikan lingkungan melalui program “Digitalisasi Konservasi Mangrove”.
Isu perubahan iklim menjadi perhatian global, karena dampaknya cukup berarti di seluruh dunia khususnya di daerah pantai utara Jawa.
Abrasi kini menyebabkan banyak wilayah pesisir terendam termasuk lahan produktif. Sehingga perlu program Digitalisasi Konservasi Mangrove.
BACA JUGA: Karyawan Indosat Berbagi 1.500 Porsi Hidangan Berbuka Puasa untuk Warga Semarang
Menggandeng Global System for Mobile Communication Association (GSMA) dan Universitas Diponegoro (UNDIP) di Semarang.
Program ini merupakan salah satu wujud dukungan terhadap konservasi mangrove di wilayah pesisir. Dengan memanfaatkan teknologi IoT untuk mengantisipasi dampak abrasi di pantai utara (Pantura) Jawa.
Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah berkomitmen dalam melestarikan lingkungan melalui program Digitalisasi Konservasi Mangrove di wilayah pesisir.
Dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) guna mengantisipasi dampak abrasi di pantai utara Jawa.
Abrasi di Pantura Jawa
“Isu perubahan iklim menjadi perhatian global karena dampaknya yang signifikan di seluruh dunia. Khusus di daerah pantai utara Jawa, kami melihat bahwa abrasi kini telah menyebabkan banyak wilayah pesisir terendam, termasuk lahan produktif,” kata dia