SEMARANG, beritajateng.tv – Malam itu, iringan suara gending Jawa terdengar dari luar Gedung Ki Narto Sabdo, Kompleks Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Kota Semarang, Sabtu, 9 September 2023. Sewaktu melangkahkan kaki ke dalam, ternyata sejumlah orang dengan muka penuh riasan tengah kompak memainkan satu lakon tradisional Jawa. Mereka ialah para pemain Wayang Orang (WO) Ngesti Pandowo.
Salah satu pemain WO Ngesti Pandowo, Bagas Surya, terlihat luwes dalam bermain peran. Tak jarang, ia sukses melontarkan guyonan yang beroleh sambutan gelak tawa penonton.
Ditemui usai penampilannya, Bagas menjelaskan bahwa menjadi pemain wayang orang tak semudah yang ia bayangkan. Menurutnya, menjadi pemain wayang orang memerlukan kemampuan kecerdasan yang lebih. Sebab, kebanyakan dialog merupakan spontanitas dari pemain.
Sutradara, kata Bagas, hanya membuat ringkasan cerita secara garis besar. Sedangkan untuk percakapan, kalimat, idiom, hingga guyonan menyesuaikan kepada pemain.
“Jadi pemain wayang orang nggak cukup cuma bisa dagelan, tapi juga harus tahu lakonnya, tahu jalan ceritanya,” ucapnya kepada beritajateng.tv.
Bagas sendiri telah terjun ke pentas wayang orang sejak tahun 2014. Sang ayah yang merupakan mantan pemain wayang orang ternyata mengaliri darah seni kepadanya.
Hampir satu dekade tampil bersama Ngesti Pandowo, Bagas tentu telah mengalami pasang surutnya pentas seni kesenian tersebut. Terparah, ia mengaku pernah tampil hanya dengan 3 penonton.