Total ada empat mobil dan delapan motor alami kerusakan setelah isi BBM dari SPBU bernomor 44.574.29 tersebut.
Faiz (21), warga Karanganom, menjadi salah satu korban. Ia bersama tiga rekannya mengisi Pertalite saat dini hari sebelum pergi berlibur.
Sekitar dua kilometer setelah pengisian, motornya mendadak mogok. Setelah dicek, tangki dan karburator ternyata berisi air.
“Motor saya dan teman-teman semua macet. Setelah diperiksa, businya basah, tangkinya penuh air [dari pengisian Pertalite di SPBU Trucuk],” ujar Faiz.
Ia mengaku langsung kembali ke SPBU untuk meminta pertanggungjawaban. Pihak SPBU merespons cepat dengan mengganti BBM dan memperbaiki motor konsumen.
Pertalite tecampur air baru pertama kali terjadi di SPBU Trucuk
Galih Adianjaya, perwakilan SPBU Trucuk, menyatakan kejadian tersebut baru pertama kali terjadi. Ia memastikan selama ini SPBU tidak pernah alami masalah serupa. Pihaknya kini turut melakukan penyelidikan internal.
“Kami sedang cari tahu penyebabnya dan bekerja sama dengan kepolisian. SPBU sementara tutup,” ucap Galih.