Menurut Alwin, lomba ini merupakan bentuk emansipasi. Bahkan, berbeda dengan paduan suara biasanya, bapak-bapak justru lebih semangat dan heboh.
“Ternyata malah lebih heboh, kalau wanita kan lomba paduan suara biasa-biasa saja, kalau pria justru semakin semarak,” imbuhnya.
Paduan Suara Mars PKK
Dirinya menyebut, kegiatan yang digelar Pemkot dan TP PKK Kota Semarang ini memiliki tujuan baik. Yakni untuk mendorong masyarakat menjaga ketahanan keluarga agar selalu harmonis.
“Pokoknya, acara yang berpusat di Simpang Lima kali ini, adalah untuk mendorong keluarga di Semarang selalu harmonis. Bapak-bapak harus mengenal kewajiban ibu-ibu. Saling mengetahui dan mengerti satu sama lain apa perannya,” kata Alwin.
Sementara itu, salah satu peserta paduan suara Mars PKK, Fravarta Sadman mengaku antusias dan semangat bisa memberikan penampilan terbaiknya bersama Kepala OPD lainnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) ini mengatakan, butuh lima kali latihan dalam pertunjukan paduan suara kali ini.
“Kelompok kami terdiri dari beberapa dinas, khususnya temen-temen dinas yang berkantor di luar Balaikota. Seperti Dinas Kesehatan, ketahanan pangan, BPBD dan sebagainya. Kita hanya latihan sebanyak lima kali, itupun dengan formasi anggota yang kurang lengkap,” katanya.
Menurut Fravarta, konsep yang kelompoknya usung yakni paduan suara yang riil atau sebenarnya.
“Konsep kita bener-bener ingin jadi paduan suara. Artinya, suara 1,2,3 itu bener-bener kami konsentrasikan. Ketika kita mau dan benar-benar serius ternyata kita bisa menampilkan yang terbaik,” jelasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah
