Nasional

Pertamina Jajaki Impor BBM dari AS, Respons Kesepakatan Tarif Resiprokal

×

Pertamina Jajaki Impor BBM dari AS, Respons Kesepakatan Tarif Resiprokal

Sebarkan artikel ini
Konsumsi Pertamax Melonjak 10 Persen Saat Libur Nyepi dan Cuti Bersama
Petugas SPBU Melayani pembelian BBM jenis Pertamax. (Ellya/beritajateng.tv)

JAKARTA, beritajateng.tvPT Pertamina (Persero) tengah menjajaki kemungkinan impor bahan bakar minyak (BBM) dari Amerika Serikat (AS), sebagai bagian dari langkah strategis menindaklanjuti kesepakatan dagang antara Indonesia dan AS.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa proses penjajakan ini merupakan kelanjutan dari negosiasi tarif resiprokal kedua negara. “Impor BBM sedang dijajaki,” ujarnya, seperti beritajateng.tv kutip dari Antara pada Senin, 28 Juli 2025.

Kesepakatan dagang tersebut sebelumnya telah membuka peluang impor komoditas energi dari AS, termasuk minyak mentah dan gas bumi. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Presiden AS Donald Trump bahkan telah menurunkan tarif resiprokal terhadap Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen.

BACA JUGA: Komut Pertamina Tinjau Sarfas di Semarang Pastikan Pasokan LPG dan Avtur di Jateng Aman

Tak hanya BBM, Pertamina juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan mitra di AS terkait pembelian minyak mentah. MoU ini bersifat fleksibel dan akan disesuaikan dengan kebutuhan nasional, kapasitas fiskal Indonesia, serta kesiapan infrastruktur kilang dalam negeri, seperti Kilang Balikpapan yang direncanakan menjadi penampung utama.

Di sektor gas, Pertamina sedang menjajaki peningkatan volume impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari AS. Sepanjang tahun 2024, sebanyak 57 persen kebutuhan elpiji nasional di penuhi dari AS. Tahun ini, Pertamina berencana menaikkan porsinya menjadi 60 persen dari total impor.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa rencana impor migas dari AS di sesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri. Namun, ia belum memberikan rincian terkait volume maupun waktu pelaksanaan impor tersebut.

“Detail teknisnya masih menunggu kesepakatan lebih lanjut antara Indonesia dan AS,” tambah Airlangga.

BACA JUGA: Satria Muda Pertamina Tundukkan Satya Wacana Salatiga dengan Skor Telak di IBL Semarang

Langkah Pertamina ini ternilai strategis dalam memperkuat kerja sama energi sekaligus menyeimbangkan neraca perdagangan antara kedua negara. (*)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan