Sebaliknya, Nilai Tukar Nelayan (NTN) meningkat menjadi 99,81 jika kita bandingkan bulan sebelumnya. Menunjukkan daya tukar harga produk pertanian dan perikanan masih terjaga dengan baik.
Kinerja fiskal regional juga menunjukkan hasil yang optimis, dengan penerimaan APBN mencapai Rp94,95 triliun (76,13 persen) hingga Oktober 2024.
Realisasi APBN
Realisasi belanja APBN mencapai Rp99,99 triliun (80,88 persen), dengan rincian belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp33,65 triliun (70,14 persen) dan belanja Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp61,33 triliun (88,30 persen).
Obyek utama dalam pertumbuhan ini adalah percepatan belanja modal yang naik 6,40 pereen (yoy), dipicu oleh investasis di bidang infrastruktur. Sementara itu, belanja barang juga meningkat 18,15 pereen (yoy) untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2024.
Kegiatan Kredit Program Pemerintah juga terus mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp41,92 triliun untuk 809.452 debitur, dominan dari sektor Perdagangan Besar dan Eceran.
Meskipun penyaluran Kredit Ultra Mikro (UMi) mengalami kontraksi menjadi Rp1,07 triliun, upaya untuk menjaga tata kelola keuangan negara secara profesional tetap menjadi fokus utama.
Kementerian Keuangan berkomitmen untuk mengelola APBN dengan efektif agar dapat menjaga kepentingan bangsa, negara, dan perekonomian secara berkelanjutan. (*)
Editor: Elly Amaliyah