SEMARANG, beritajateng.tv – Fenomena pernikahan bergaya minimalis yang sedang tren di kalangan anak muda membuat pengusaha katering harus putar otak.
Ketua DPD Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) Jawa Tengah, Lilik Agus Gunarto, mengatakan, tren pesta pernikahan minimalis berdampak langsung pada bisnis katering. Jumlah tamu undangan yang jauh lebih sedikit dari sebelumnya tentu memangkas kebutuhan konsumsi dalam sebuah pesta pernikahan.
“Pernikahan sekarang sudah zamannya minimalis. Yang dulu biasanya 5 ribu atau 2 ribu tamu, sekarang hanya 200 sampai 300. Bahkan saya pernah menangani pesta nikah hanya untuk 30 orang,” ujar Lilik saat beritajateng.tv dalam Rakercab PPJI Kota Semarang di Hotel Aruss Semarang, Selasa, 22 April 2025.
BACA JUGA: Gelar Rakercab, PPJI Kota Semarang Bahas Tantangan dan Inovasi Bisnis Katering Masa Kini
Menurutnya, anak-anak muda kini lebih memilih acara yang sederhana, personal, dan sesuai dengan preferensi mereka sendiri. Mereka tidak lagi mengikuti keinginan orang tua dalam mengadakan pesta pernikahan.
Dengan perubahan pola pikir generasi muda itu membuat jasa boga tidak bisa lagi bergantung pada pesta pernikahan seperti dulu.
“Sekarang anak-anak mau nikah nurut orang tua? Enggak loh. Mereka maunya sendiri. Gaya hidupnya sudah berbeda. Kami di jasa boga jelas ikut terdampak,” lanjutnya.
Pesta pernikahan minimalis, untung tipis
Lebih jauh, Ketua DPC PPJI Kota Semarang, Yanti M. Sakoer, menambahkan, dengan adanya penurunan peluang dari sektor pernikahan, pelaku usaha katering harus bersiasat. Salah satunya dengan ikut menawarkan paket katering minimalis.