Sritex terkenal sebagai produsen seragam militer untuk NATO dan tentara Jerman. Namun, peningkatan beban utang jadi faktor utama kebangkrutan.
Perusahaan ini didirikan pada 1966 oleh H.M. Lukminto di Pasar Klewer, Solo, sebagai perusahaan perdagangan tradisional, dan resmi menjadi perseroan terbatas pada 1978.
BACA JUGA: Profil Sritex, Perusahaan Tekstil Terbesar di Asia Tenggara yang Tinggal Sejarah
Di bawah kepemimpinan H.M. Lukminto, Sritex berhasil menembus pasar internasional dan berkembang pesat meski menghadapi krisis moneter.
Sepeninggal H.M. Lukminto pada 2014, struktur manajemen perusahaan berubah. Iwan Setiawan Lukminto, putra pertama H.M. Lukminto, menjabat sebagai Direktur Utama hingga 2023 sebelum menjadi Komisaris Utama.
Adiknya, Iwan Kurniawan Lukminto, kini menjabat sebagai Direktur Utama. Keduanya pernah masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada 2020, dengan kekayaan masing-masing mencapai 515 juta dolar AS atau sekitar Rp7,81 triliun. (*)