Jateng

Potret Pondok Boro, Penginapan Rp4 Ribu Semalam di Tengah Kota Semarang, Penyelamat Pekerja Kecil

×

Potret Pondok Boro, Penginapan Rp4 Ribu Semalam di Tengah Kota Semarang, Penyelamat Pekerja Kecil

Sebarkan artikel ini
Pondok Boro
Suasana Pondok Boro, Kota Semarang, yang sedang ditinggal penghuni pulang ke rumah, Kamis, 16 Oktober 2025. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)

BACA JUGA: Pengen Healing? Ini 10 Destinasi Wisata Semarang yang Harus Kamu Kunjungi

“Kalau enggak ada yang nanggung, kita bingung mau musyawarah sama siapa. Jadi itu penting,” jelasnya.

Sistemnya pun teratur, penghuni mendapat kartu kuning dan kartu merah sebagai tanda terdaftar. Lama tinggal para penghuni beragam, ada yang hanya dua hari, ada juga yang sampai tiga bulan tergantung kebutuhan kerja.

Meski bangunannya masih asli dan sederhana, Pondok Boro tetap bertahan. Dindingnya mungkin sudah rapuh, tapi semangat gotong royong dan rasa kekeluargaan di antara para penghuninya tetap kokoh.

“Yang penting di sini enggak kehujanan, enggak kepanasan, bisa tidur nyaman, dan murah,” kata Yono.

Jadi rumah para perantau

Salah satu penghuni lama, Shomad, sudah tinggal di Pondok Boro sejak tahun 1990-an. Pria asal Cirebon ini hidup dari berdagang dan sering berpindah-pindah kota di Jawa Tengah seperti Jepara, Kudus, dan Boyolali untuk mencari penghasilan.

“Saya merasa terbantu banget. Se-Jawa Tengah enggak ada lagi tempat nginep Rp4.000 kayak gini. Udah kayak keluarga semua di sini,” ungkapnya.

Ia bercerita bahwa di Pondok Boro, semua penghuni saling mengenal dan membantu. “Khusus laki-laki, kecuali keluarga pengelola, di sini enggak boleh masak, tapi fasilitasnya lengkap. Yang penting tempat tidur dan mandi ada,” kata Shomad.

Bagi sebagian orang, Rp4.000 mungkin tak berarti banyak. Namun, bagi para perantau seperti Shomad dan kawan-kawan, uang itu berarti atap, istirahat, dan rasa aman.

Pondok Boro bukan sekadar penginapan tua di Semarang. Ia adalah simbol ketahanan hidup para pekerja kecil dan perantau, yang terus berjuang di tengah kota besar dengan semangat kebersamaan yang tak lekang oleh waktu. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan